Ideaction.co – Salah satu ikan konsumsi yang mulai banyak dibudidayakan di Indonesia adalah ikan lele. Selain mudah, jenis ikan konsumsi ini juga bisa dibudidayakan di lahan yang terbatas. Jadi, Anda tidak perlu cemas jika tidak memiliki lahan kosong, sebab ada beberapa jenis kolam yang bisa dipilih sesuai dengan luas lahan yang Anda miliki. Beberapa jenis kolam tersebut diantaranya adalah:
Jenis Kolam Untuk Budidaya Ikan Lele
Kolam Tanah
Jenis kolam yang sering digunakan oleh para peternak ikan lele adalah kolam tanah. Pada jenis kolam yang satu ini sebagian besar media kolam atau sekitar 90% badan kolam tertutupi oleh tanah di setiap dindingnya.
Keunggulan:
- Hemat air
- Kaya akan mikroorganisme seperti cacing yang baik untuk pakan ikan lele
- Hemat biaya pembuatan kolam
Kekurangan:
- Butuh lahan yang luas.
- Butuh perawatan ekstra
- Suhu kolam sulit untuk dikontrol
- Kualitas ikan lele dari kolam tanah kurang baik hingga harga jual menjadi turun
- Proses penyortiran ikan lebih sulit karena kondisi air yang terlalu keruh bisa membahayakan benih ikan lele
Kolam Terpal
Bagi Anda yang memiliki lahan sempit, kolam terpal merupakan salah satu jenis kolam untuk budidaya ikan lele yang bisa Anda pilih. Dengan menggunakan media terpal, Anda bisa membuat kolam bentuk bundar atau persegi, tergantung luas lahan yang Anda miliki. Sedangkan untuk kerangka bidang dasar kolam bisa menggunakan kayu, bambu, atau besi.
Keunggulan:
- Harga pembuatan kolam lebih murah dibandingkan kolam beton
- Bisa diaplikasikan di lahan yang terbatas dan minim air
- Terhindar dari serangan hama dan pemangsa liar
- Metode penyortiran lebih mudah
- Kualitas lele lebih bersih dan tidak berbau lumpur
- Harga jual ikan lele lebih mahal
Kekurangan:
- Rawan bocor
- Mudah lapuk
- Air kolam lebih cepat bau
Kolam Beton
Jenis kolam berikutnya adalah kolam beton, yaitu media budidaya ikan konsumsi yang metodenya mirip dengan kolam tanah. Perbedaannya terletak pada konstruksi kolamnya yang terbuat dari semen.
Keunggulan:
- Tidak mudah rusak atau bocor
- Struktur kolam kokoh dan awet, bisa bertahan antara 5-10 tahun
- Bisa mengontrol perubahan suhu
- Perawatan kolam lebih terjaga
- Hemat biaya perbaikan
Kekurangan:
- Butuh biaya besar
- Sulit untuk diperbaiki jika ada kerusakan pada kolam
- Kolam harus disterilkan terlebih dahulu dari bau semen sebelum digunakan
- Harus sering dibersihkan karena lumut mudah tumbuh di permukaan semen
Kolam Drum
Untuk kolam budidaya ikan lele berikutnya adalah menggunakan media drum. Anda bisa menyesuaikan ukuran drum yang akan dibeli dengan lahan yang tersedia. Selain membeli drum baru, Anda juga bisa memanfaatkan drum bekas yang masih layak pakai.
Keunggulan:
- Kolam bisa dipindah-pindah
- Pengontrolan air lebih mudah
- Kolam drum tahan lama dan tidak mudah berkarat
Kekurangan:
- Daya tampung ikan relatif lebih sedikit
- Air kolam mudah kotor sehingga harus sering diganti
- Ikan mudah stres akibat penggantian air kolam yang terlalu sering
Kolam Fiber
Jenis kolam yang terakhir adalah kolam yang terbuat dari bahan fiber. Kolam yang satu ini sering dijadikan alternatif untuk pembudidayaan ikan lele karena desainnya yang bagus dan penggunaannya yang mudah.
Keunggulan:
- Bak kolam mampu menahan tekanan air
- Mudah dipindah-pindah
- Lebih awet dan tahan lama
- Proses pemeliharaan dan pembersihan lebih mudah
Kekurangan:
- Harga pembuatan kolam lebih mahal
- Air kolam harus sering diganti
- Daya tampung ikan terbatas
Anda bisa menggunakan kolam dengan media tanah, beton, terpal, drum, atau fiber untuk budidaya ikan lele. Diantara semua jenis kolam tersebut, pilihlah yang sesuai dengan lokasi dan luas lahan serta dana yang Anda miliki untuk pembuatan kolam tersebut.